HALAMAN DEPAN  |  YOUR MIND  |  PELUANG  \ 
MEREKA  | 

Thursday, June 13, 2013

5 Resep Rahasia Bisnis, Ala Dahlan Iskan

Berbisnis-adalah bentuk usaha untuk menghasilkan uang ini terbilang susah-susah gampang. Di satu sisi bisnis memberikan keunggulan di mana seseorang dapat mengembangkan kreativitasnya dalam mencari uang tanpa terbelenggu institusi. Namun di sisi lain, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi untuk mengembangkannya. Salah satu pengusaha besar di Indonesia ialah Dahlan Iskan.



Dahlan yang juga menjabat sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tak henti-hentinya mengajak kaum muda khususnya Mahasisiwa di Indonesia untuk sedini mungkin berani berbisnis. Pasalnya, salah satu syarat negara untuk maju ialah memiliki minimal 2 persen warganya yang berwirausaha. Melalui berbagai seminar di tiap universitas di Tanah Air, Dahlan selalu berbagi tips strategi bagaimana menjadi seorang pengusaha sukses.



Dahlan Iskan ketika Berceramah
1.     Berani Tertipu Maupun Ditipu

Dahlan Iskan menyadari seorang pemula dalam bidang bisnis akan selalu dibayangi dan diikuti oleh kata bangkrut dan ditipu. Namun Dahlan meyakinkan jika ingin sukses berbisnis maka harus sudah kena tipu sebelumnya. Untuk mengantisipasi hal ini maka Dahlan menyarankan agar berbisnis dapat dilakukan sedini mungkin. "Maka mulailah bisnis dari sekarang. Kalau anda rugi anda bisa bangkit lagi. Kalau sudah tua susah bangkitnya," tegas Dahlan.




2.      Perkuat Marketingnya

Bos BUMN Dahlan Iskan menyebut salah satu kunci sukses dalam berbisnis ialah memperkuat aspek marketing atau penjualan. Menurutnya, percuma sebuah perusahaan yang mempunyai manajemen bagus namun kalah dalam bidang marketing. "Yang paling penting di perusahaan itu marketing. Kalaupun manajemen bagus tapi tidak bisa jualan anda tidak bisa hidup," tutur Dahlan.



3.     Mau Berhasil Instan. Jangan jadi Pengusaha

Dahlan menegaskan untuk menuju kesuksesan dalam berbisnis dibutuhkan proses panjang. Agar dapat menikmati buah dari jerih payah berbisnis maka seseorang harus sesegera mungkin memulai dari waktu muda."Sayangnya anak muda sekarang dalam berbisnis hanya mikir enaknya saja. Mikir untung besar. Padahal tidak begitu sepenuhnya," jelas Dahlan.



Mantan bos PLN ini bercerita bahwa dirinya pernah juga mengalami masa kegagalan dalam berbisnis. Hal ini dianggapnya sebagai satu proses dalam menjadi sukses. "Saya juga pernah gagal. Saya dulu punya perusahaan internet dan mulai usaha terus merugi. Pada krisis tahun 1998 saya menjual perusahaan itu dan ternyata sekarang bisnis internet berkembang pesat. Tapi mau gimana lagi," ucap Dahlan.

4.     Berani Bernepotisme

Dahlan Iskan mendukung prinsip nepotisme dalam bisnis. Menurutnya, prinsip nepotisme ini juga yang menjadi akar adanya bisnis keluarga yang tentunya memastikan aspek keberlanjutan. "Nepotisme itu agak berbeda dilihat dari kultur masyarakat itu. Di Tionghoa nepotisme nya beda dengan di Jawa. Kalau di Tionghoa hubungan keluarga tidak terkait langsung dengan bisnis. Intinya jika anaknya minjam uang harus dikembalikan," ucap Dahlan.


Dahlan sendiri telah memercayakan seluruh bisnisnya kepada anaknya. Dahlan saat ini hanya fokus mengurusi pemerintahan di bidang BUMN. Dahlan sendiri memilih anaknya karena memang dicap mampu dan cakap memimpin sekitar 100 perusahaan milik Dahlan. "Kalau nilai orang lain 7 dan anak saya 7 tidak apa apa orang lain yang ambil. Kalau nilai anak saya 9 dan orang lain cuma 7 saya lebih memilih anak saya," tegas mantan dirut PLN ini.

5.      Belajar Manage Uang

Dalam berbisnis, menurut Dahlan Iskan, yang paling penting adalah mempunyai sikap keuangan. Sikap keuangan lebih penting daripada ahli keuangan. "Saya dulu mencari direktur keuangan dan saya mementingkan sikap keuangan daripada ahli keuangan," ujar Dahlan. Menurut Dahlan, orang yang punya sikap keuangan lebih memikirkan arus keuangan. Mempunyai sikap keuangan akan cenderung membuat seseorang bersikap pelit dan cerewet.



Orang yang mempunyai sikap keuangan akan melihat angka-angka perusahaan seperti makhluk hidup yang harus dijaga. "Sikap keuangan itu sangat perlu. Pelit, ngomel dan cerewet itu penting," tegas Dahlan. Semoga bermanfaat. /merdeka.com/