HALAMAN DEPAN  |  YOUR MIND  |  PELUANG  \ 
MEREKA  | 

Wednesday, September 25, 2013

To be Entrepreneur

Bagaimana Menghadapi Persaingan Sebagai Seorang Entrepreneur

Dunia usaha telah berubah dari masa kemasa. Bila membandingkan perkembangan  dunia usaha hari ini dengan sepuluh tahun yang lalu tentu sangat jauh berbeda. Melihat pertumbuhan ekonomi pengusaha yang terus meningkat 0.18% dan ada peningkatan pertumbuhan pengusaha sebesar  10%, bukan tidak mungkin nilai ini akan terus bertambah seiring dengan banyaknya pengusaha yang  bermunculan.


Dengan peningkatan pengusaha di indonesia, tentu pula terjadi persaingan ketat antar pengusaha tersebut. Apalagi seseorang yang akan menjadi Entrepreneur.

Menjadi pengusaha bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk bisa dicapai. Disamping seorang pengusaha harus selalu update barang/jasanya kepada konsumen, ada beberapa faktor lain yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Nah, sekarang pertanyaannya. Bagaimana caranya untuk bisa menghadapi persaingan yang semakin ketat sebagai seorang Entrepreneur?

Dibawah ini ada 3 cara, bagaimana menghadapi persaingan bagi Entrepreneur.

1.     Seorang Pengusaha harus Bangun Kredibilitas

Ketika banyak pengusaha sudah mulai bermain-main dengan kejujuran, alhasil konsumen banyak yang merasa tertipu dan kecewa dengan produk yang ditawarkannya. Pengusaha berkata A akan tetapi produk yang dibeli konsumen ternyata berbentuk C. Bukanya semua pengusaha tidak jujur, akan tetapi kejujuran sekarang ini mulai luntur tertutupi oleh manisnya profit dan keuntungan semata.

Memang Profit atau keuntungan adalah tujuan utama dari pengusaha. Akan tetapi, logikanya, bagaimana mungkin pengusaha akan mendapatkan keuntungan, jika produknya selalu mengecewakan konsumen. Banyak mitra dan kolega bisnisnya kecewa. Ternyata ujung-ujugnya mereka merasa tertipu.



Kredibilitas merupakan kunci utama untuk bersaing bagi pengusaha di saat ini. Sederhana!!! Kalau pengusaha menjadi seorang yang Kredibel, mempunyai manajement Kredibel, dan membentuk sistem Kredibel. Tentu akan sangat mudah untuk menjadi pengusaha yang sukses.

Dengan Kredibilitas yang bagus yang dimiliki pengusaha. Orang tidak akan curiga untuk berinvestasi atau meminjamkan uang kepada kita dan juga orang tidak akan kecewa dengan produknya. Karena apa? Pengusaha itu mempunyai Kredibilitas yang terkenal dan teruji. Itu kuncinya.

2.     Seorang Pengusaha harus Memuaskan

Sayang, sekarang banyak seorang pengusaha yang senangnya mendapatkan. Padahal itu adalah mental orang miskin. Pengusaha harus bisa melayani dan memahami orang-orang sekitarnya. Pengusaha bisa memuaskan keluarganya, karyawannya, dan pengusaha bisa memuaskan orang-orang yang membutuhkan.

Poin penting, untuk bisa mempunyai karakter memuaskan, seorang pengusaha harus cakap dan cekatan terhadap masalah yang ada. Baru bisa memuaskan.

Dewasa ini seorang pengusaha yang selalu mendistribusikanlah, yang terus berkembang dengan pesat. Hendaknya bagi seorang pengusaha untuk bisa memuaskan bagi konsumen.



Kecakapan seorang pengusaha yang mampu menghasilkan kepuasan bagi banyak orang, yang bisa membawa keberhasilan bagi pengusaha. Logikanya seperti ini, gelas kosong minta di isi, akan tetapi mata air melimpah pantas untuk mengisi.

Tidak ada iklan yang paling ampuh dari pada iklan kepuasaan. Pengusaha yang cepat berkembang dan bisa bertahan di era sekarang ini, adalah para pengusaha yang tidak mementingkan kepentingan dirinya, akan tetapi lebih mementingkan konsumen dan banyak orang.

Contoh- pengusaha selalu bersedekah. Berapapun profit yang didapatkan oleh seorang pengusaha dari hasil usahanya, tak boleh lupa untuk konsisten memberi atau mendistribusikan. Pengusaha tidak akan pernah tahu hari esok akan laku atau tidak usahanya. Akan tetapi bagi seorang pengusaha yang berhasil. Mereka sadar,  memancing rezki dan ada kesadaran Zat yang pemberi rezki. Itu hal yang harus dilakukan. Semakin pengusaha banyak memberi dan mendistribusikan kepada orang lain, semakin sukseslah pengusaha tersebut.

Dengan begitu Tuhan dan orang-orang disekelilingnya merasa terpuaskan dari tindakan pengusaha.

3.     Seorang Pengusaha harus Pantang Menyerah

Ketika kredibilitas dan juga kecakapan memuaskan sudah dicantongi oleh seorang pengusaha. Tentu hal itu akan memberikan kemudahan perjalanan di depannya. Rasanya tidak mungkin, seseorang yang menjadi pengusaha tidak melewati hambatan, tekanan dan juga tantangan.

Sehebat dan sesuci niat pengusaha untuk dan demi keluarga memajukan usahanya, akan luntur dan mudah menyerah. Jika pengusaha tersebut tidak punya mental baja dan ketekatan untuk menjadi pengusaha berhasil.

Ketahuilah bahwa setiap bisnis tentunya akan mengalami pasang surut dan sebagai nahkoda kapal, seorang pengusaha diharapkan bisa mendorong karyawannya untuk menang. Untuk membuat usahanya kembali lancar, seorang pengusaha perlu melakukan inovasi. Untuk itu, alangkah baiknya seorang pengusaha harus memiliki jiwa pantang menyerah.



Menyerah adalah tindakan dan juga keputusan paling mudah. Tak mungkin seorang pengusaha tidak diuji dan teruji oleh ganasnya proses. Maka untuk itu seyogyanya seorang pengusaha harus mempunyai visi dan misi untuk usahanya, sehingga tindakannya dan tantanganya tidak mudah berubah dari tujuan yang ingin dicapainya.

Dengan mental pengusaha yang pantang meyerahlah seseorang tinggal menunggu waktu dan bisa melewati persaingan untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan sesungguhnya, yaitu menjadi pemenang ( pengusaha sukses ).

( Esai ini telah dikirimkan ke lomba esai yang diadakan oleh ECiputra.com )- Semoga bermanfaat-







Tuesday, September 17, 2013

5 Cara Pemberian Merek Suatu Produk Baru Ala Michael Goodman

5 Cara Pemberian Merek Suatu Produk Baru Ala Michael Goodman

Menurut pakar strategi pemasaran Michael Goodman, ada 5 cara pemberian merek suatu produk atau perusahaan yang perlu kita pelajari terlebih dahulu sebelum membuat produk baru ke pasaran luas. Apa saja ke 5 cara tersebut. Yuuk, mari belajar dari ahlinya sebagai berikut:

1.       Memberi nama dengan menggunakan nama orang, binatang, tempat atau symbol.
Contohnya adalah Johnson & Johnson, Procter & Gamble, Scientific Atlanta, Ford, Heinz, Disneyland, Bakpia Pathok, Teh Botol Sosro.


2.       Secara jelas menyebutkan nama kegiatan bisnis yang dijual atau jasa yang diberikan.
Contohnya American Airlines, General Motor, Metropolitan Life, General Electric, Universal Studio.



3.       Menggunakan nama dengan kesamaan kata atau singkatan.
Contohnya IBM, FedEx, Nabisco, ESPN, 3M, AAA, HP, AT&T.



4.       Menggunakan nama yang aneh atau tidak memiliki makna yang jelas atau menggunakan nama yang tidak berkaitan sama sekali, tetapi kedengarannya menarik.
Contohnya Google, Yahoo, Exxon, Xerox.



5.       Menggunakan nama dengan menyebutkan manfaat.
Contohnya Spic’n Span (pembersih rumah tanggah), Head & Shoulder (sampoo), Nice’n’Easy (pewarna rambut).


Dengan adanya berbagai banyak pilihan, mana yang terbaik? Tentu yang lebih baik adalah dengan menggunakan nama dikaitakan dengan benefit, sehingga customer langsung dapat mengetahui manfaat apa yang dirasakan setelah menggunakan produk/jasa tersebut.


Selain itu dengan menggunakan nama yang langsung terlihat manfaatnya, dapat menarik target market, karena nama produk tersebut dapat mengkomunikasikan posisioningnya secara jelas. Namun demikian, kita harus hati – hati, sebab pemberian suatu nama dapat saja pengaruhnya tidak langsung terlihat dan membutuhkan usaha yang lebih keras agar tingkat awarenessnya dapat meningkat.

Semoga bermanfaat Guys untuk usahanya. -Pengusaha muslim-

5 Cara Membuat Merek dan Kemasan Menarik untuk Usaha Baru

5 Cara Membuat Merek dan Kemasan Menarik untuk Usaha Baru

Untuk membuat usaha atau varian baru dengan merek dan kemasan yang menarik yang baru dan lain dari merek yang sudah ada dipasaran. Kita harus hati – hati, sebab apabila kita menggunakan nama lama yang sudah populer dengan posisioning klasik (misalnya makanan khas daerah tradisional) dikembangkan dengan kemasan baru dengan berbagai varian rasa yang lebih modern, hal ini dapat menyebabkan kekecewaan pada konsumen yang sudah loyal terhadap produk tersebut.


Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan merek baru yang berbeda sama sekali dengan merek sebelumnya. Agar mudah melakukan penetrasi pasar, boleh dicantumkan dengan huruf kecil merek perusahaan sebelumnya. Strategi ini diterapkan oleh Wing untuk merek Mie Sedaap, Aqua dengan Mizone, dan sebagainya.

1. Pahami Identitas Customer.

Masalahnya saat ini, seringkali kemasan tidak secara langsung dapat memuaskan kebutuhan semua orang. Terdapat berbagai niche market yang membutuhkan kemasan yang unik. Dengan demikian apabila kita menginginkan suatu target market yang lebih spesifik, kita harus melakukan riset. Belum tentu kemasan yang sesuai dengan target market tertentu cocok dengan target market yang yang lain. Contohnya makanan untuk anak – anak belum tentu cocok dengan makanan untuk orang dewasa.


2. Pelajari atribut kemasan apa yang sesuai dengan target market yang sesuai.

Jika calon Custemer kita adalah anak-anak, sudah barang tentu kita juga harus mendesain kemasan yang unik dan menarik sesuia dengan dunia anak-anak. Seperti memasukkan maskot gambar kartun dan dengan warna yang mencorong sesuai dengan yang anak-anak suka.


3. Pelajari Perilaku Shopping Customer.

Kalau pada waktu lalu kita mengenal produk dengan ukuran kemasan yang sangat besar. Namun saat ini perubahan pola belanja telah berubah menjadi kearah yang lebih kecil. Namun demikian, kemasan yang relatif kecil tidaklah mencerminkan profit yang kecil. Sebab semakin kecil ukuran kemasan tersebut, maka akan semakin sering customer berbelanja.


Customer lebih menyukai membayar harga yang lebih murah, mudah digunakan, dengan ukuran yang lebih kecil. Contohnya, pembelian kacang kulit dengan ukuran yang lebih kecil lebih disukai dibandingkan dengan membeli dalam jumlah besar. Selain menjaga tetap gurih (karena sekali makan untuk satu kemasan). Pola makan dapat lebih terjaga, dibandingkan dengan membeli dalam jumlah dengan kemasan yang sangat besar.

4. Pelajari dimana customer suka berbelanja.

Telah terjadi perubahan pola belanja, dari pasar tradisional ke pasar modern yang lebih nyaman sekaligus tempat hiburan. Namun pola ini berubah lagi, ketika dimana – mana terjadi kemacetan yang luar biasa, customer kembali mencari tempat belanja yang tidak terlalu besar, tetapi memiliki akses parkir yang cepat.


Jika kita disuruh memilih membeli peralatan mandi di minimarket terkenal dengan di tengah pasar yang sumpek dan panas dengan harga yang sama? Kita akan memilih membeli dimana? Tentu kita akan memilih berbelanja di  minimarket yang ber-AC dan nyaman.

5. Saat ini customer mulai sadar terhadap bahaya pencemaran lingkungan.


Kemasan yang dianggap memiliki potensi pencemaran lingkungan akan dihindari. Artinya kemasan yang dapat didaur ulang lebih disukai oleh Consumen. Sekarang pelanggan lebih suka dengan slogan Go Green. Cermati hal itu.

Sekian- Semoga bermanfaat Guys- Komunitas pengusaha muslim-

Monday, September 16, 2013

Kisah Inspiratif Jatuh Bangunya Mantan Milyader Si Penjual Somay

Kisah Inspiratif Jatuh Bangunya Mantan Milyader Si Penjual Somay

Pak Sriyono menjadi topik hangat di kalangan komunitas entrepreneur. Sebab, selain berjualan dengan kostum dan perlengkapan mencolok serbapink, kegigihannya dalam berwirausaha menjadi inspirasi tersendiri bagi Pengusaha di Indonesia.

Dia Adalah Maestro Somay Pink

Jalan hidup tak bisa ditebak oleh siapapun begitu juga dengan Sriyono, seorang mantan miliarder, kini berjualan siomay keliling. Namun, berkat penampilannya yang eksentrik, predikat miliarder itu tampaknya bakal akan kembali disandangnya.

Menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba pink membuat Sriyono terkenal, terutama di dunia maya. Mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu kedua anaknya tercinta.

Siomay Pink juga menjadi identitas pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu di dunia maya. Mesin pencari Google menyebut 83.500 hasil yang merujuk pada usaha siomay yang dijalankan Sriyono, sambil berkeliling di atas sepeda pink.

Kecintaan Warna Pink Demi Anak Tercinta

Sriyono juga mengenakan kaus pink, bercelana pendek pink, topi pink, serta jam dan bahkan anting pink, dia mempunyai.

“Mungkin karena saya dianggap nyentrik. Itu saja. Tapi, entahlah, saya nikmati saja momen-momen ini” ujarnya sambil melayani pelanggan. Dia pun meracik bumbu siomay dari panci pink yang terikat di belakang sepeda pink yang telah dimodifikasi dengan sejumlah kotak kayu yang juga berwarna pink. Di depan sepeda itu terdapat dua keranjang pink dengan dua teddy bear pink terduduk di dalamnya.

Masa Lalu yang Harus Dilewati Sriyono

Siapa sangka ternyata di balik penampilan nyentrik itu, tersimpan kisah perjuangan hidup yang cukup berliku.
Kisah sukses Sriyono dimulai pada 1969 ketika pria kelahiran Klaten, 21 Juli 1954, tersebut merantau ke Jakarta untuk menjadi sales mobil. Ketika itu, tiba-tiba saja dia sangat gemar pada siomay dan memutuskan untuk belajar cara membuat makanan itu. Dia lantas berguru pada seorang keturunan Tiongkok asal Pulau Bangka.


Dialah yang mengajari Sriyono membuat siomay. Setahun penuh Sriyono bekerja tanpa digaji untuk mendapatkan resep rahasia sang penjual siomay itu. Beberapa tahun kemudian, sang guru meninggal dan mewariskan usaha Siomay kepada Sriyono. Pada 1980-an, Sriyono memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan beberapa teman.

Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut. Mulai membikin armada siomay sepeda keliling sampai mendirikan warung-warung kecil.

Awal Sukses Sriyono 2 Milyar Per Tahun

Puncak sukses diraih pada 1996 ketika dirinya berhasil membuat outlet di salah satu mal elite di ibu kota, yakni Plaza Senayan. Sriyono adalah pendiri dan pemilik outlet Siomay Senayan dengan beberapa cabang. Pendapatan bisnisnya ketika itu mencapai Rp 2 miliar per tahun.


Bahkan, bisnisnya sangat kuat sehingga ketika krisis 1998 menerpa modalnya tidak berkurang. Tapi, dia justru masih bisa mendirikan outlet di beberapa tempat lain.

Sebab Kehancuran Diri dan Usahanya

Dia menikmati sukses berjualan siomay dengan berstatus bujangan. Sriyono mengenang, tinggal di ibu kota dengan duit melimpah ketika itu bagai hidup di surga. April 1999, Sriyono memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan menikahi putri seorang polisi.

Pernikahan yang tidak direstui orang tua sang istri itu kemudian menjadi bom waktu bagi kehidupan Sriyono. Pertengkaran demi pertengkaran pun terus muncul sehingga konsentrasi Sriyono pada bisnisnya mulai berkurang. Ketika itu, dia menjadi satu-satunya pengusaha siomay yang meneken kontrak dengan gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC). Dia menyuplai siomay di puluhan gerai KFC di Jakarta yang ketika itu memiliki menu khusus siomay.


Namun, persoalan rumah tangga yang tak kunjung selesai pelan-pelan membuat manajemen bisnisnya kolaps. Akhirnya, Sriyono terpaksa menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya pun gulung tikar.

Awal 2004, setelah 4 tahun 7 bulan berumah tangga dan dikarunia dua anak, yakni Peksi Safira Miradalita (kini 11 tahun) dan Pramesti Dewi Angelita (kini 10 tahun), sang istri menggugat cerai Sriyono. “Saya ingat. (Saat itu) hanya baju yang melekat di badan yang saya miliki” kenangnya sambil menerawang.

Setelah perceraian, sang istri kemudian mengasingkan diri dan membawa serta dua anak Sriyono. Sejak itu dia pun tidak pernah lagi bertemu dua buah hatinya. Dalam kondisi bangkrut, Sriyono sempat ditampung mantan rekan-rekan bisnisnya.

Sriyono Mencoba Bangkit Tapi Gagal Lagi

Dia pun sempat mendapat bantuan modal dan berusaha merintis lagi usaha siomay kelilingnya mulai nol dengan konsep awal, yakni belasan armada siomay keliling. Tapi, pada 2008, usaha itu lagi-lagi bangkrut. “Saya selalu ingat anak saya dan rindu yang tidak tertahan membuat saya sulit berkonsentrasi” katanya. Kegagalan kali ini membuat Sriyono tertekan.


Dia pun memilih menjadi gelandangan dan tinggal di jalanan kota-kota Jakarta. Tiap malam, dia tidur berpindah-pindah, dari halte bus ke kolong jembatan dan dari pinggir jalan ke masjid-masjid. Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al-Bina di kawasan Senayan.

Sriyono Bangkit Ke 2, Akan Tetapi Jatuh Lagi

Setelah beberapa minggu tinggal di sana, tiba-tiba dia mendapat bantuan modal dari seorang jamaah pengajian yang mengetahui latar belakang dirinya sebagai pengusaha siomay. “Waktu itu saya diberi modal Rp 1 juta untuk memulai bisnis lagi” katanya.

Awal 2010, Sriyono pun sudah memiliki gerai siomay di mal Pasaraya Blok M yang bernama Siomay Maestro. Namun, lagi-lagi karena tinggal kesepian dan rindu kepada dua buah hatinya, konsentrasinya dalam berbisnis terganggu. Dia pun kembali bangkrut. Sampai saat ini, Sriyono masih berutang kepada manajemen Pasaraya Rp 13 juta.

Somay Pink Menjadi Ide Briliannya

Di ambang keputusasaan, sebulan menjelang bulan puasa 2010, dia memutar otak dan mendapat ide brilian. Yakni, kembali memulai usaha siomay keliling, tapi dengan tampilan yang eksentrik. Diharapkan, ketika dia menjadi eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar itu. Sriyono pun memutuskan mengenakan warna pink sebagai seragam berjualan. Pernak-pernik pink pun dikenakan untuk berdagang keliling.


Dia juga berusaha tampil di setiap momentum di mana publik Jakarta banyak yang berkumpul. Sriyono akhirnya dijuluki ’’maskot’’ dalam even Hari Bebas Kendaraan alias Car Free Day yang diberlakukan sebulan sekali di jalan protokol Jakarta. ’’Semakin banyak orang yang kenal saya, kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak saya semakin besar,’’ katanya.

Karena Pink, Hinaan Dan Cacian Kerap Sriyono Dapatkan

Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, bahkan sampai sekarang, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat. Tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tak sedikit yang mengira Sriyono adalah seorang waria yang nyambi berjualan siomay saat siang dan ’’berpraktik’’ saat malam.

Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan senyum dan hati ikhlas. Bahkan, kini dia sudah memiliki 34 kaus pink, 18 pasang sandal pink, 12 topi pink, 3 jam pink, 3 pasang kacamata pink, kalung pink braces, anting-anting pink, dan tiga pasang sepatu pink.


Upaya tampil eksentrik itu membuahkan hasil ketika dirinya muncul sebagai topik di Twitter dan BlackBerry Messenger. Popularitasnya menanjak ketika kisah usahanya dipublikasikan di situs kaskus.

Sriyono Akhirnya Bisa Bertemu Dengan Buah Hatinya

Pertengahan Desember 2010, sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta memuat foto Sriyono dengan full aksesori pink. Hasilnya, pekan lalu, awal Januari 2010, sebuah televisi nasional berhasil mempertemukan Sriyono dengan sang anak.


“Waktu itu, rasa senangnya tak terhingga. Saya bersyukur mereka mengakui saya sebagai bapak, walaupun mereka memiliki ayah tiri warga Inggris yang kaya” ujarnya, kali ini sambil terisak.


Predikat Milyader Rasanya Akan Disandangnya Lagi

Tampil di televisi mendatangkan keuntungan bagi usaha Sriyono. Dalam dua pekan terakhir, omzet berjualan keliling yang biasanya hanya Rp 200 ribu per hari naik lima kali lipat menjadi Rp 1 juta per hari. Banyak pesanan dalam jumlah besar sehingga pendapatan berjualan berkeliling terdongkrak. Sejak pekan lalu, seorang pengusaha getol menawari Sriyono untuk membuka franchise siomay Yo Pink di beberapa lokasi di Jakarta.

Dia juga mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Rundown jadwal casting oleh sebuah rumah produksi juga sudah di tangannya. Lalu, apa yang akan dilakukan sekarang? Sriyono menyatakan, dirinya masih berencana meneruskan usaha berjualan dan akan membuka warung kecil di Jalan Otto Iskandar Muda, Jakarta. Dia fokus meraih sukses lagi dengan Siomay Yo Pink itu.

“Saya ingin anak saya bangga dengan bapaknya si penjual siomay berkaus pink ini. Saya akan bangkit demi putri-putri saya” ujarnya lantas tersenyum. Sekian semoga bermanfaat Guys- Dompet Dhuafa-