5 Cara Membuat Merek
dan Kemasan Menarik untuk Usaha Baru
Untuk membuat usaha atau varian
baru dengan merek dan kemasan yang menarik yang baru dan lain dari merek yang
sudah ada dipasaran. Kita harus hati – hati, sebab apabila kita menggunakan
nama lama yang sudah populer dengan posisioning klasik (misalnya makanan khas
daerah tradisional) dikembangkan dengan kemasan baru dengan berbagai varian
rasa yang lebih modern, hal ini dapat menyebabkan kekecewaan pada konsumen yang
sudah loyal terhadap produk tersebut.
Cara mengatasi masalah tersebut adalah
dengan menggunakan merek baru yang berbeda sama sekali dengan merek sebelumnya.
Agar mudah melakukan penetrasi pasar, boleh dicantumkan dengan huruf kecil merek
perusahaan sebelumnya. Strategi ini diterapkan oleh Wing untuk merek Mie
Sedaap, Aqua dengan Mizone, dan sebagainya.
1. Pahami Identitas Customer.
Masalahnya saat ini, seringkali
kemasan tidak secara langsung dapat memuaskan kebutuhan semua orang. Terdapat
berbagai niche market yang membutuhkan kemasan yang unik. Dengan demikian
apabila kita menginginkan suatu target market yang lebih spesifik, kita harus
melakukan riset. Belum tentu kemasan yang sesuai dengan target market tertentu
cocok dengan target market yang yang lain. Contohnya makanan untuk anak – anak
belum tentu cocok dengan makanan untuk orang dewasa.
2. Pelajari atribut
kemasan apa yang sesuai dengan target market yang sesuai.
Jika calon Custemer kita adalah
anak-anak, sudah barang tentu kita juga harus mendesain kemasan yang unik dan
menarik sesuia dengan dunia anak-anak. Seperti memasukkan maskot gambar kartun
dan dengan warna yang mencorong sesuai dengan yang anak-anak suka.
3. Pelajari Perilaku Shopping
Customer.
Kalau pada waktu lalu kita
mengenal produk dengan ukuran kemasan yang sangat besar. Namun saat ini
perubahan pola belanja telah berubah menjadi kearah yang lebih kecil. Namun
demikian, kemasan yang relatif kecil tidaklah mencerminkan profit yang kecil. Sebab
semakin kecil ukuran kemasan tersebut, maka akan semakin sering customer
berbelanja.
Customer lebih menyukai membayar
harga yang lebih murah, mudah digunakan, dengan ukuran yang lebih kecil.
Contohnya, pembelian kacang kulit dengan ukuran yang lebih kecil lebih disukai
dibandingkan dengan membeli dalam jumlah besar. Selain menjaga tetap gurih
(karena sekali makan untuk satu kemasan). Pola makan dapat lebih terjaga,
dibandingkan dengan membeli dalam jumlah dengan kemasan yang sangat besar.
4. Pelajari dimana
customer suka berbelanja.
Telah terjadi perubahan pola
belanja, dari pasar tradisional ke pasar modern yang lebih nyaman sekaligus
tempat hiburan. Namun pola ini berubah lagi, ketika dimana – mana terjadi
kemacetan yang luar biasa, customer kembali mencari tempat belanja yang tidak
terlalu besar, tetapi memiliki akses parkir yang cepat.
Jika kita disuruh memilih membeli
peralatan mandi di minimarket terkenal dengan di tengah pasar yang sumpek dan
panas dengan harga yang sama? Kita akan memilih membeli dimana? Tentu kita akan
memilih berbelanja di minimarket yang
ber-AC dan nyaman.
5. Saat ini customer
mulai sadar terhadap bahaya pencemaran lingkungan.
Kemasan yang dianggap memiliki
potensi pencemaran lingkungan akan dihindari. Artinya kemasan yang dapat didaur
ulang lebih disukai oleh Consumen. Sekarang pelanggan lebih suka dengan slogan
Go Green. Cermati hal itu.
Sekian- Semoga bermanfaat Guys- Komunitas pengusaha muslim-
Yah benar sekali mbak / mas. Zaman sekarang kita perlu merubah pola hidup kita untuk meminimalisirkan pemanasan global. Karena itu kita perlu lebih banyak membuat program GO GREEN. Saya sedang buat satu. Namanya Greenpack. Saya menggunakan Greenpack untuk membuat kemasan makanan lebih eco-friendly.
ReplyDeleteHmmm menarik, sepertinya memang harus diakui... jual produk tidak sesederhana dulu...
ReplyDelete